Jumat

ARCIVE OPINI MEMBANGUN 2


  SAATNYA BAND LOKAL UNJUK GIGI

Berkaca dari pengalaman tahun-tahun silam, masa liburan sekolah di Marabahan tergolong sepi.

Hiburan-hiburan yang bisa dijadikan sarana penyegaran bagi pelajar-pelajar yang tengah rehat sejenak dari rutinitas belajar sangat jarang. Bahkan, boleh dibilang tidak ada sama sekali.

Namun, tahun ini akan sedikit berbeda. Ny Enny Gatot Gunarto yang sehari-hari dikenal sebagai ibu kajari (isteri Kajari Batola, Red) menjanjikan acara khusus yang dipersembahkan untuk generasi muda Marabahan dan sekitarnya.

“Tahun ini untuk mengisi liburan kita bakal mengadakan festival band”, ujar wanita yang dipercaya menjadi penanggung jawab kepanitiaan.

Festival band memang hiburan yang paling pas untuk menghangatkan malam Marabahan. Apalagi, antusiasme anak muda terhadap dunia musik sangat besar.

Terbukti dengan membludaknya penonton yang sebagian besar berumur belasn pada acara serupa yang dilaksanakan beberapa kali sebelumnya.

Malam festival band ini akan digelar pada 27 juli 2008 mendatang di Gelora Selidah. Jadi masih ada cukup waktu bagi band-band lokal Marabahan yang ingin menunjukkan kebolehannya diatas panggung.MMG/RZ 



Senin

ARCIVE OPINI MEMBANGUN 1


FESTIVAL MUSIK DI BATOLA DIJEJALI PENONTON

Marabahan.Festival musik bertajuk New Spirit Batola Musik Festival 2008 di Marabahan Kabupaten Barito Kuala, Minggu pekan lalu, menjadi hiburan tersendiri bagi pecinta musik di kota setempat, terutama anak muda berumur belasan tahun.


Tak bisa dipungkiri, antusiasme anak muda terhadap dunia musik memang sangat besar. Tak ayal, acara yang berlangsung di Panggung Gelora Barito Marabahan ini pun ramai dijejali penonton.

Festival musik yang diprakarsai oleh Satuan Generasi Muda Marabahan ini, diikuti oleh 22 band se-kalimantan Selatan. Tak terkecuali band-band lokal asal Marabahan, yang juga turut menunjukkan aksi kebolehannya.

Untuk lebih menghidupkan suasana, pihak panitia pun mendatangkan MC dari luar kota. Uyuy dari Pelaihari dan Thata dari Banjarmasin. Kedua dara cantik ini seakan menghipnotis para penonton, yang semakin asik menonton band-band jagoannya.

Panitia juga menghadirkan Jendela band asal Banjarmasin sebagai bintang tamu yang menghibur para penonton.

Yang menarik, festival ini juga disaksikan oleh orang-orang penting di Bumi Selidah. Bupati Barito Kuala, Sekda, Kajari Marabahan, beserta istri-istri tampak hadir di antara penonton, di kursi kehormatan yang memang sudah disiapkan penonton.

Setelah melakukan diskusi yang sangat ketat, akhirnya, juri mengumumkan Dr Day asal Banjarmasin menjadi juara pertama festival musik yang disponsori oleh Simpati Telkomsel, Honda cabang Marabahan, dan BRI Marabahan ini.

Tempat kedua dan ketiga, ada D. Noise dan Rahasia Band yang juga berasal dari kota Banjarmasin. Band lokal asal Marabahan Twenty Eight, harus puas mendapatkan juara favorit.

“Semoga acara seperti ini dapat secara terus-menerus diselenggarakan. Harapannya pada suatu saat, akan tumbuhspirit dan potimisme bermusik kaum muda Kabupaten Barito Kuala, khususnya Marabahan dan sekitarnya, agar tidak tertinggal jauh dengan daerah yang lain yang telah lebih dahulu popular dalam jenis hiburan yang seperti ini”, kata Reza, salah satu dari juri. M M G/. R Z .

Jumat

ARCIVE OPINI MEMBANGUN


SIRING PENGUAT TEBING SUNGAI BARITO

Marabahan-opini membangun.Tahap penyambungan siring tebing sungai Barito di kota Marabahan untuk anggaran 2008 telah direalisasikan. Pengerjaan bangunan siring yang sudah sampai pada tahap penyambungan ketiga dari bangunan siring yang ada dipinggir sungai pusat Pemerintah Daerah Kabupaten Barito Kuala adalah merupakan rencana daerahuntuk penguatan tebing sungai Barito yang dikerjakan sacara bertahap dan berkesinambungan. Area pinggir sungai yang disiring sebelah barat dari pasar sampai mesjid yang ada di Kelurahan Ulu Benteng. Sedangkan sebelah timur sampai Mesjid Agung Al-Anwar. Sesuai dengan apa yang diterangkan Bapak Supriyono selagi menjabat Kepala Badan Perencanaan Daerah Kab. Barito Kuala. Penyambungan bangunan siring dimulai pada bulan Mei 2008 dengan pelaksana proyeknya dikerjakan oleh PT. Promix Prima Makmur dari Banjarmasin. Waktu pengerjaan 180 hari dan biaya 5,3 miliar dari anggaran DIPA tahun 2008.


Sampai saat ini pengerjaan siring tersebut sudah berjalan kurang lebih 40% sampai pada tahap pemancangan tiang beton. Pada teknisnya pengerjaan siring ini dasarnya sama dengan bangunan siring sebelumnya. Setelah dipelajari konstruksi disesuaikan dengab struktur tanah yang ada, proses pengerjaannya sederhana. Tiang-tiang beton ditumbuk dengan dalam ± 20 meter, ini sebagai tiang pondasi yang kokoh. Dibagian tebing siring dipancang beton papan yang berfungsi menahan tanah agar tidak longsor. Dibagian atasnya dicor dengan lebar 6 meter, panjang bangunan yang dikerjakan adalah 84 meter seperti yang dijelaskan salah seorang teknisi proyek saat diminta penjelasan tentang teknis pengerjaan siring tersebut.

Pengerjaan siring penguat tebing sungai kali ini diharapkan benar-benar dikerjakan secara konsisten agar menjadi bangunan siring yang kokoh dan permanent. Hal ini merupakan yang mendukung lancarnya realisasi untuk bangunan-bangunan siring selanjutnya yang sudah direncanakan bertahap dan berkesinambungan. Disamping itu dengan bangunan siring yang kokoh dapat memberikan fungsinya sebagai pencegah erosi, lebih-lebih bisa memberikan nilai kontribusi bagi daerah sebagai objek wisata.

Mengenai pergantian rumah dan bangunan warga RT. IV Kelurahan Ulu Benteng yang semestinya sudah final sampai saat ini masih mengambang, belum ada kepastian mengenaai pelaksanaanya padahal sesuai apa yang sudah disosialisasikan Pemerintah Daerah lewat Sekda, DPRD II dan bagian Pemerintah Kabupaten Barito Kuala kepada masyarakat penggantian akan diselesaikan setelah unsur mencapai kesepakatan. Namun, sampai saat ini masih belum ada titik terang atas hal itu. (RZ)