Senin

LINTAS INFORMATIKA

Solidaritas informatika
Oleh M.FAHREZA HERNADI

Dalam kehidupan manusia, sebuah interaksi antara individu adalah susunan mekanisme ikatan antara makhluk yang diatur oleh akal dan naluri. Pernyataan itu mendasar, karena tanpa akal dan naluri manusia tak akan mampu berhubungan dengan yang lain dan tampa berhubungan dengan yang lain manusia hanyalah makhluk hidup tanpa peradaban.
Seiring berkembangan zaman manusia berusaha mengembangkan pemikiran-pemikiran yang kompleks untuk menciptakan kebudayaan yang beratas dasarkan sebuah hasrat untuk menuju kehidupan yang lebih baik. ”Kompleks“ yang dimaksud adalah berkesinambungan antara pola pikir individu manusia satu dengan yang lain. Misalnya penemu bahasa, bahasa itu tak akan menjadi sebuah kebudayaan bila tidak ada yang menggunakan dan mengembangkannya. Hal itu yang melatar belakangi perlunya manusia berhubungan dengan yang lain untuk sebuah tujuan. Untuk berhubungan dengan yang lain manusia memerlukan media perantara sebagai penyampai maksud dan paham kepada manusia lain, media perantara itu adalah komunikasi. Pada awalnya manusia masa lalu berkomunikasi hanya lewat isyarat dan kemudian berkembang menjadi bahasa kata-kata yang lebih akurat penyampaianya. Komunikasi bahasalah yang membawa manusia pada tingkat interaksi yang lebih luas, dengan bahasa manusia dengan mudah berhubungan secara interaksi sosial didalam lingkup lingkungannya. Dan pada perkembangan pola kehidupan manusia tututan untuk bersosial semakin tinggi memicu manusia untuk menciptakan alat komunikasi yang lebih efisien, bahasa yang tadinya hanya penyampaian secara lisan terbatas dikembangkan menjadi huruf atau angka abstrak yang didiskripsikan sesuai kalimat-kalimat bahasa. Sebut saja “tulisan“ adapun penyampaian maksud dan pahamnya secara manua,l melalui media sebuah alat bantu. Secara umum tulisan digunakan sebagai penyampaian pesan dan informasi jarak jauh (surat). Setelah ditemukannya listrik kebudayan manusia menjadi lebih maju, penemuan-penemuan baru dibidang teknologi bermunculan demikian pula pada bidang komunikasi, telegraf, radio, telepon dan televisi adalah media komunikasi jarak jauh yang menggunakan bantuan listrik penemuam tersebut merupakan cikal bakal kecanggihan media komunikasi yang akan menuntun manusia pada tingkat sosial yang lebih tinggi. Di zaman sekarang inovasi dibidang komunikasi sangat canggih,ada jaringan satelit yang bisa memancarkan sinyal keseluruh dunia, televisi, telepon seluler dan internet merupakan sarana yang memungkinkan manusia dengan mudah berinteraksi dengan yang lain tampa terhalang ruang, jarak dan waktu. Dilihat dari semua hal tersebut itulah bukti-bukti dari tuntutan perkembangan manusia untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik dengan dilatar belakangi interaksi sosial. Sampai saat ini manusia sudah mencapai tingkat kebudayaan yang sangat maju, segala kebutuhan-kebutuhan kehidupan sudah tersedia hanya tinggal individu itu sendiri untuk berusaha mendapatkannya. Ditinjau dari konteks sosial kehidupan manusia saat ini berorientasi secara global, manusia dengan mudah mengakses media komunikasi untuk berbagi macam kepentingan yana berhubungan dengan interaksi sosial dari politik, ekonomi, sosial dan budaya semua bisa dilakukan dalam ruang lingkup yang sangat luas. Namun tidak semua cara hidup seperti itu merata bisa didapatkan manusia, semua tergantung dari tingkat kualitas suatu lingkup koloni masing-masing, adapun berbagai macam faktor utama yang membentuk kesenjangan tersebut adalah ekonomi, pendidikan, sarana media dan pergaulan. Kesemua faktor itulah yang mempengaruhi tidak semua individu dapat memanfaatkan fasilitas teknologi tersebut, sedangkan ditinjau dari tingkat kemampuan koloni manusia faktor-faktor tersebut hanya terbentuk di daera-daerah globalisasi yang mana tingkat kehidupan manusianya sudah sangat moderen. Di daerah globalisasi atau perkotan manusia berlomba-lomba memanfaatkan kemudahan fasilitas yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan hidup yang serba praktis, namun hal itu tidak luput dari sebuah dampak negatif yang timbul. Dampak moderenisasi itu berupa kesenjangan sosial, pergeseran nilai-nilai solidaritas antar sesama di lingkungan sekitarnya. Mereka hanya memikirkan diri sendiri tanpa menyadari kenyataan bahwa manusia adalah mahkluk sosial yang pada hakikatnya diciptakan untuk bersama-sama menuju kesatu tujuan dengan sebuah dasar dari akar budaya dan nilai-nilai spiritual yang telah dipupuk dari zaman dahulu. Penulis wartawan Opini Membangun.